Putuskan Hubungan Diplomatik, Korea Utara : Ukraina Tidak Berhak Kritik Pengakuan Kemerdekaan Negara

- 16 Juli 2022, 12:30 WIB
Dalam foto yang disediakan oleh pemerintah Korea Utara ini, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri pertemuan Partai Buruh Korea di Pyongyang, Korea Utara, 27 Juni/AP Yonhap/Korea Times.
Dalam foto yang disediakan oleh pemerintah Korea Utara ini, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menghadiri pertemuan Partai Buruh Korea di Pyongyang, Korea Utara, 27 Juni/AP Yonhap/Korea Times. /

LENSA LUWU TIMUR - Putuskan Hubungan Diplomatik, Korea Utara : Ukraina Tidak Berhak Kritik Pengakuan Kemerdekaan Negara.

Korea Utara mengatakan bahwa Ukraina tidak memiliki hak untuk mempermasalahkan pengakuannya atas dua wilayah yang memisahkan diri di negara yang dilanda perang awal pekan ini.

Korea Utara menyebut tindakan itu sebagai pelaksanaan kedaulatan yang sah.

Baca Juga: Rudal Rusia Hantam Pusat Kota Ukraina, Tewaskan 23 Orang Termasuk Tiga Anak

Pada hari Rabu, Ukraina mengumumkan keputusannya untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Korea Utara karena secara resmi mendukung kemerdekaan republik Donetsk dan Luhansk yang pro-Moskow.

Menanggapi pertanyaan oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara mengenai masalah ini, juru bicara kementerian luar negeri Pyongyang membela langkah tersebut dan mengkritik Ukraina.

"Ukraina, yang telah melakukan tindakan yang sangat bertentangan dengan ketidakberpihakan dan keadilan dalam hubungan antar negara sementara menyelaraskan dirinya dengan kebijakan permusuhan AS yang tidak masuk akal dan ilegal terhadap DPRK di masa lalu, tidak memiliki hak dan kualifikasi untuk mempermasalahkan DPRK. atas pelaksanaan kedaulatannya yang sah," kata juru bicara itu dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh KCNA.

Baca Juga: Akui Donetsk dan Luhansk Sebagai Negara, Ukraina Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Korea Utara

DPRK adalah singkatan dari nama resmi Korea Utara, Republik Rakyat Demokratik Korea.

"DPRK akan selalu mengembangkan ikatan persahabatan dan kerja sama dengan semua negara lain di dunia yang menghormati kedaulatannya dan bersahabat dengannya, dengan prinsip kesetaraan kedaulatan, non-intervensi, dan saling menghormati," tambah juru bicara itu.

Korea Utara menjadi negara ketiga di dunia yang mengakui entitas separatis, setelah Rusia dan Suriah. Ini secara luas dilihat sebagai bagian dari upaya rezim Kim Jong-un untuk meningkatkan hubungan dengan Moskow di tengah hubungan antar-Korea yang membeku dan penghentian pembicaraan denuklirisasi dengan Washington. (***)

Editor: Chaliq Mughni

Sumber: Korea Times


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah