BMKG Telah Dua Kali Beri 'Peringatan' Gempa dan Tsunami untuk Luwu Raya

- 8 Agustus 2022, 21:47 WIB
Ilustrasi gempa bumi.
Ilustrasi gempa bumi. /Pixabay/Tumisu/

LENSA LUWU TIMUR - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tercatat sudah dua kali memberikan peringatan gempa dan tsunami untuk wilayah Luwu Raya.

Peringatan ini disampaikan pihak dalam kegiatan sekolah literasi gempa bumi dan tsunami di Kabupaten Luwu Timur dan Kota Palopo.

BMKG Sulawesi Selatan Stasiun Geofisika Kelas II Gowa memprediksi wilayah Luwu Raya akan diguncang gempa dengan kekuata 7,5 magnitudo yang berpotensi tsunami.

Baca Juga: Kurang Beberapa Jam, King Arthur Legend Of The Sword Tayang Di Bioskop Trans TV, Ini Sinopsisnya

Salah satu penyebab gempa itu yakni adanya patahan dari sesar Matano dan sesar Palu Koro di wilayah Luwu Raya, khususnya wilayah Kota Palopo.

Ini juga menjadi peringatan bagi masyarakat, untuk tetap meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi bencana.

Deputi Bidang Geofisika BMKG Suko Prayitno Adi beberapa waktu lalu mengatakan, jika pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk membangun kesiap-siagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana.

Salah satunya melalui pelatihan. Itu dilakukan demi menumbuhkan rasa kesiap-siagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana.

Baca Juga: Ahli Sebut Sesar Matano dan Palu Koro jadi Penyebab Gempa di Luwu Raya

"Sekaligus membangun sikap tanggap gempa bumi dan tsunami bagi masyarakat untuk mewujudkan masyarakat yang siaga terhadap gempabumi dan tsunami di Luwu Timur," jelas Suko Prayitno Adi.

Hal senada dikatakan salah seorang pejabat BMKG Sulawesi Selatan Stasiun Geofisika Kelas II Gowa, Firdaus.

Dia menyebutkan, jika prediksi ini menjadi warning bagi masyarakat Palopo, Luwu, Luwu Utara dan Luwu Timur.

Firdaus menjelaskan, jika khusus di Kota Palopo, tidak ada patahan atau sesar aktif yang memotong di wilayah tersebut.

Baca Juga: Ikuti Cara Ini Untuk Menghilangkan Rasa Cemburu Berlebihan Terhadap Pasangan

Namun katanya, terdapat dua sesar aktif yang sangat dekat dengan Palopo, yakni sesar Matano dan sesar Palu Koro.

"Tentu kita berharap ini tidak terjadi, namun sebelum terjadi kita harus bersiap terlebih dahulu," katanya.

"Dua sesar ini yang karap menjadi penyebab gampa di Palopo dan sekitarnya," sambung Firdaus.

Kepala BMKG Gowa, Rosa Amelia mengatakan, model gempa 7,5 di Teluk Bone belum pasti akan terjadi.

Baca Juga: Alasan Sering Berantem Dengan Pasangan, Hingga Cara Menghadapinya

Hanya saja, Rosa mengimbau masyarakat agar tetap mempersiapkan diri jika suatu saat gempa benar-benar terjadi.

"Itu adalah prediksi para ahli, dan jika gempa dengan kekuatan 7,5 megnitudo terjadi maka dapat menyebabkan tsunami," tuturnya.

Baca Juga: Kisah Kematian Archie Usai Pengadilan Inggris Memutuskan Memenangkan Dokter Untuk Mencabut Alat Bantu Hidupnya

Sebelumnya, hal yang sama juga disampaikan pihak BMKG Sulawesi Selatan dalam kegiatan sekolah literasi gempabumi dan tsunami di Kabupaten Luwu Timur.

Baca Juga: Satu Warga Badui Meninggal Dunia Akibat Bisa Ular Mematikan

Sekedar informasi, Berdasarkan data dari BPBD Luwu Timur, hingga akhir Desember 2021 lalu daerah berjuluk Bumi Batara Guru itu telah diguncang gempa sebanyak 168 kali.

Gempa di Kabupaten Luwu Timur akibat aktivitas tektonik dari Sesar Matano yang masih aktif. ***

Editor: Hamka Andi Tadda


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah