Protes Kenaikan Harga BBM, Mahasiswa Palopo Dorong Motor dan Bentangkan Spanduk BBM Naik Rakyat Tercekik

- 5 September 2022, 19:45 WIB
Keputusan pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, memantik aksi protes dari masyarakat dan mahasiswa.
Keputusan pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, memantik aksi protes dari masyarakat dan mahasiswa. /

LENSA LUWU TIMUR - Keputusan pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, memantik aksi protes dari masyarakat dan mahasiswa.

Mahasiswa di sejumlah daerah melakukan aksi unjuk rasa, mereka menolak kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM bersubsidi.

Khsusus di Kota Palopo, sejumlah elemen mahasiswa melakukan aksi penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi ini.

Baca Juga: Sinopsis Film The Forbidden Kingdom Aksi Jackie Chan dan Jet Li Malam Ini di Bioskop Trans TV

Salah satunya, para mahasiswa yang tergabung dalam Front Perjuangan BBM bersubsidi.

Dalam aksinya, para mahasiswa membentangkan spanduk bertuliskan BBM Naik Rakyat Tercekik.

Tidak hanya itu, para mahasiswa juga melakukan orasi dan long march.

Saat melakukan longmarch, demontsran dari organisasi Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia Palopo dan Komando Wilayah Gerakan Aktivis Mahasiswa Luwu Raya ini, mendorong motor mereka.

Baca Juga: Imbas Kenaikan BBM, Puluhan Mahasiswa di Palopo Berunjuk Rasa Hingga Menyandra Mobil Tangki

Hal itu dilakukan sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM.

Jenderal lapangan aksi, Rihal mengatakan, jika pihaknya menilai kebijakan yang diambil pemerintah tidak memperhatikan kondisi ekonomi masyarakat.

Sebab katanya, kondisi ekonomi masyarakat saat ini belum sepenuhnya pulih pasca pandemi Covid-19.

Baca Juga: Lima Penyebab Bercak Putih di Wajah, Nomor Satu Sering Terjadi

Apalagi kata Rihal, kenaikan harga BBM ini secara otomatis akan diikuti dengan kenaikan harga pangan.

Sehingga dapat berpengaruh pada daya beli masyarakat dan bisa menyebabkan inflasi.

"Dengan kebijakan pemerintah menaikan BBM jenis pertalite dan solar bersubsidi akan sangat berdampak ke masyarakat menengah ke bawah," ujarnya.

"Masyarakat semakin sulit yang akan mendorong pada jurang kesenjangan sosial yang semakin mendalam," sambungnya.

Baca Juga: Banjir Tawaran Manggung, Segini Bayaran Farel Prayoga Sekali Manggung

Tidak hanya diikuti harga pangan, kenaikkan harga BBM juga dinilai akan memicu kenaikan biaya transportasi.

"Melainkan kenaikan BBM juga akan membuat harga bahan-bahan logistik meningkat dan secara tidak langsung akan mendorong kenaikan biaya-biaya lainnya," pungkasnya,

Hal senada disampaikan Budi dalam orasinya. Wakil Jenderal Lapangan Front Perjuangan BBM Subsidi itu menilai, jika kenaikan harga BBM ini sangat tidak ideal.

Baca Juga: Curhat Aurah Kasih Sulitnya Jadi Single Parent: Dia Harus Bahagia Dulu

"Padahal kita dalam posisi transisi dari pandemi menuju endemi. Lebih mirisnya sebanyak 80 persen BBM subsidi di nikmati oleh kalangan atas," tegasnya.

"Dan hanya 20 persen masyarakat kalangan bawah yang menikmatinya artinya BBM subsidi tidak tepat sasaran," pungkasnya.***

Editor: Hamka Andi Tadda


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x