Ditengah Merebaknya Wabah PMK, Penjualan Hewan Kurban di Palopo Justru Meningkat

- 4 Juli 2022, 19:10 WIB
Berbeda dengan beberapa wilayah di Indonesia, penjualan hewan kurban di Kota Palopo, Sulawesi Selatan, justru mengalami kenaikan.
Berbeda dengan beberapa wilayah di Indonesia, penjualan hewan kurban di Kota Palopo, Sulawesi Selatan, justru mengalami kenaikan. /Andi Wirawan/
 
 
LENSA LUWU TIMUR - Ditengah merebaknya wabah PMK, penjualan hewan kurban di Palopo justru meningkat.
 
Berbeda dengan beberapa wilayah di Indonesia, penjualan hewan kurban di Kota Palopo, Sulawesi Selatan, mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
 
Sementara dibeberapa wilayah, penjualan hewan kurban mengalami penurunan akibat mewabahnya penyakit mulut dan kuku.
 
 
 
Hal ini diungkapkan Arfail, salah Pengusaha Rumah Potong hewan dan juga pelaku usaha jual beli sapi dan kerbau yang lokasinya berada di Jalur trans Sulawesi Selatan, Senin (4/7/2022).
 
Arfail mengaku bahwa 5 hari jelang Hari Raya Idul Adha, 100 ekor sapinya telah disiapkan untuk dikurbankan.
 
Sebagian bahkan, telah dipesan pelanggannya dan ini meningkat dari tahun sebelumnya. 
 
 
"Ya ada 100 pak, datangnya dari NTT pulau Sumbawa dan Ambon, semua sehat dan telah diperiksa," katanya.
 
"Untuk harga mulai dari 11 sampai 17 juta perekor dan ini meningkat dari tahun kemarin," sambungnya.
 
Meskipun dibeberapa pelaku jual beli hewan kurban mengalami sedikit penurunan. Namun tidak berarti akibat faktornya PMK.
 
 
Tetapi bertambahnya pelaku jual beli hewan kurban dikota tersebut. 
 
Untuk menjaga agar hewan ternak atau hewan kurban terbebas dari PMK, Dinas Pertanian Peternakan dan Perkebunan Kota Palopo rutin mengecek dan memeriksa setiap hewan yang masuk ke wilayahnya.
 
Menurut Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Penyakit Veteliner Kota Palopo, drh. Burhanuddin, meningkatnya penjualan hewan kurban salah satu faktornya karena wilayah ini masih Zona bebas PMK. 
 
 
"Untuk Wilayah Palopo sendiri masih zona bebas PMK hingga saat ini, namun kami terus memantau tidak abai dengan hewan ternak yang masuk dari luar daerah," katanya.
 
"Dan kami juga telah memberikan panduan kepada para pelaku usaha dan RPH jika memang ada yang menunjukkan gejala klinis PMK untuk segera menghubungi kami, " jelasnya. 
 
 

Editor: Hamka Andi Tadda


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini