Warga Sulsel yang Jadi Suspek Cacar Monyet, Ternyata Baru Pulang dari Jakarta

- 23 Agustus 2022, 19:07 WIB
Ilsutrasi Cacar Monyet atau Monkeypox
Ilsutrasi Cacar Monyet atau Monkeypox /Unsplash.com/@Mufid Majnun/


LENSA LUWU TIMUR - Satu orang warga Sulawesi Selatan (Sulsel) dicurigai terjangkit cacar monyet atau monkeypox.

Pasien suspek cacar monyet ini, telah menjalani perawatan di Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Universitas Hasanuddin, Kota Makassar.

Sebelum dicurigai terjangkit cacar monyet, ia baru saja melakukan perjalanan dari Jakarta.

Baca Juga: WASPADA! Satu Suspek Cacar Monyet Kini Ditemukan di Sulsel

Demikian diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Sulsel, Arman Bausat kepada awak media, Selasa 23 Agustus 2022.

"Orang tersebut baru pulang dari Jakarta satu Minggu," katanya.

Dia menjelaskan, pihanya curiga lantatan pasien suspek cacar monyet lantaran menunjukkan beberapa gejala.

Seperti gejala deman dan ruam-ruam pada kulit.

"Tanda-tandanya orang ada ruam di kulit dan agak demam juga," jelas Arman.

Baca Juga: Umat Islam Pasti Penasaran, Begini Isi Dalam Ka'bah, Lengkap dengan Foto Dalam Kiblat Umat Muslim

Dia menyebutkan, jika pasien suspek cacar monyet itu mulai dirawat sejak Senin 22 Agustus 2022 kemarin.

Meski demikian, dirinya mengunkapkan pihaknya belum bisa memastikan jika pasien tersebut terjangkit cacar monyet.

"Tadi pagi kami ambil sampel untuk diperiksa di BBLK (Balai Besar Laboratorium Kesehatan) kemudian dikirim ke Jakarta untuk identifikasi lebih lanjut," ungkap Arman.

Dia menjelaskan, jika pihaknya belum bisa memastikan kapan hasil pemeriksaan tersebut akan keluar.

Baca Juga: Tes IQ : Bila Temukan Gadis Diantara Flamingo dalam 5 Detik, Berarti Kamu Jenius dan Jeli

Sebab katanya, terkadang laboratorium PCR mendeteksi adanya varian tertentu.

Sehingga, pihaknya memilih mengirim sampel pasien suspek cacar monyet untuk dikirim ke Jakarta.

"Proses pemeriksaan di laboratorium tidak bisa ditentukan kapan bisa ada hasil," ujarnya.

"Karena kadang di laboratorium PCR kita tidak bisa mendeteksi varian tertentu," jelasnya.

"Sehingga memang sampel harus dikirim ke Jakarta," kunci Arman.***

Editor: Hamka Andi Tadda


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah