Orang Tua Harus Tahu ! Anak yang Mendapat Kekerasan Fisik, Sangat Rentan Menjadi Pelaku Serupa Saat Dewasa

- 14 Agustus 2022, 09:31 WIB
Ilustrasi, Orang Tua Harus Tahu ! Anak yang Mendapat Kekerasan Fisik, Sangat Rentan Menjadi Pelaku Serupa Saat Dewasa
Ilustrasi, Orang Tua Harus Tahu ! Anak yang Mendapat Kekerasan Fisik, Sangat Rentan Menjadi Pelaku Serupa Saat Dewasa /Educadores Live

Teori belajar sosial juga sering diterapkan untuk menjelaskan agresi lanjutan pada Anak yang telah dipukul.

Baca Juga: Hasil Liga Italia: Duo Milan Raih Kemenangan Perdana, Samdoria Takluk di Kandang

Kita belajar berperilaku berdasarkan apa yang kita lihat dan alami, dan memukul memberi tahu Anak bahwa kekerasan adalah cara yang dapat diterima dan normal untuk menunjukkan rasa frustrasi dan mengatasi 'perilaku buruk' pada orang lain.

Teori ini didukung oleh penelitian yang dilakukan di 32 negara, yang menemukan bahwa orang yang dipukul saat kecil lebih cenderung menyetujui kekerasan dalam rumah tangga.

Dengan demikian, normalisasi kekerasan dalam keluarga terhadap Anak meningkatkan kemungkinan keterlibatan mereka dalam kekerasan dalam rumah tangga di kehidupan dewasa.

Menariknya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa Anak perempuan yang dipukul lebih mungkin menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga saat dewasa. Adapun Anak laki-laki yang dipukuli, mereka lebih cenderung menjadi pengganggu.

Menurut UNICEF, kekerasan terhadap Anak perempuan dimulai dengan hukuman fisik pada masa remaja. Dan keluarga di mana kekerasan dalam rumah tangga terjadi juga lebih mungkin untuk memukul Anak mereka.

Swedia adalah negara pertama yang melarang pemukulan pada tahun 1979. Generasi pertama anak-anak yang dibesarkan di bawah undang-undang saat ini sedang dipelajari, dan beberapa penelitian menunjukkan bahwa kekerasan di kalangan remaja berkurang di negara-negara yang melarang pemukulan.

Baca Juga: Tes Ilusi Optik : Mata Kamu Jeli ? Temukan Objek yang Tidak Memiliki Pasangan dalam Gambar, Waktumu 10 Detik

Sementara hasil ini menjanjikan, ada banyak faktor lain yang berperan, termasuk struktur sosial dan budaya, untuk dapat membandingkan Swedia dengan negara-negara lain di mana memukul tidak dilarang, dan studi lebih lanjut masih diperlukan.

Halaman:

Editor: Chaliq Mughni

Sumber: Educadores Live


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x